Makasar Time
Search
Kotak Pesan Ikhwan

Categori
Links
Forsik Banner
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Select All -> copy -> Paste it on sidebar
Welcome to Our Guess
*
*
Credit :

Free Blogger Templates
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Photo Sharing and Video Hosting at
 Photobucket
BLOGGER

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket
Selasa, 17 Februari 2009
SIGNS IN EMBRYO

Setiap rasul yang menyampaikan ajaran Allah Subhanahu wa Ta'ala, selalu dilengkapi dengan mukjizat yang sesuai dengan perkembangan dan kemajuan kaum masing-masing. Tujuan utamanya adalah untuk membuktikan kebenaran kerasulan mereka di tengah umatnya.
Nabi Isa, bangkit di masa berkembangnya ilmu kedokteran. Nabi Isa menghadapi kaum yang tunduk kepada hukum-hukum kebendaan dan tidak mengakui apa yang ada di luar alam kebendaan. Nabi Isa diutus Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk membuktikan, bahwa ada sesuatu di luar alam benda ini, yaitu alam ruh. Tuhan membuktikan itu dengan kelahirannya dan kesanggupannya menghidupkan orang yang sudah mati, serta menyembuhkan orang yang buta dan lepra.
Sebagai rasul akhir zaman, Nabi Muhammad Shalallallahu 'alaihi wa sallam diberi Mukjizat yang sifatnya khusus dan berbeda. Seperti mukjizat yang ada di dalam ayat Al Qur’an tentang proses pembentukan manusia, meski beliau bukan seorang ilmuwan atau cendekiawan, tapi apa yang diterangkan di dalam Al-Qur’an mengenai pembentukan manusia sangat jelas dan detail. Hal ini menunjukkan bahwa beliau adalah pembawa pesan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan apa yang ada di dalam Al-Qur’an benar-benar pernyataan atau firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
PROSES PEMBUKTIAN
Prof Dr Roger Garaudy dan Dr Maurice Bucaille di Perancis pernah mengkaji dan menguji Alquran dari segi isinya. di antaranya, Maurice Bucaille mencoba menguji seberapa jauh kebenaran ilmiah ayat-ayat yang bersangkutan dengan proses kejadian manusia dalam Surat Al Hajj ayat 5 (22:5). Dr Maurice Bucaille menemukan bahwa ternyata penjelasan dari Alquran yang turun 14 abad yang lalu itu dalam menggambarkan asal muasal manusia lebih tepat dari ilmu embriologi mutakhir. Hal itu secara jelas ditulis dalam bukunya yang berjudul 'The Origin of Man'.

Seorang ahli anatomi dan embriologi dari Kanada, Prof. Dr. Keith Moore sangat terkejut dengan keakuratan pernyataan yang ada dalam Al-Qur’an (yang ada pada abad 7Masehi) jauh sebelum ilmu embriologi ada. Hal ini beliau dapati pertama kali saat dia bekerja dengan the Embryology Committee of King Abdulaziz University in Jeddah, Saudi Arabia. Saat itu dia diminta membantu mereka menginterpretasikan berbagai pernyataan di dalam Al-Qur’an dan Hadits mengenai reproduksi manusia dan perkembangan prenatal. Sejak itu Professor yang dengan berbagai karya ilmiahnya mendapatkan beberapa penghargaan di dunia kedokteran itu mulai aktif meneliti kedokteran modern dengan mengacu ayat-ayat dalam Al-Qur’an dan Hadist.
EMBRIOLOGI
1. Sperma
Fakta ilmiah:
Sperma dibentuk oleh testicles (testis). Cairan laki-laki (yang disebut semen) ini terutama berisi beberapa komponen: 1. sperma yang dalam keadaan normal (agar dapat menyebabkan fertilisasi) bersifat gushing dan aktif bergerak, 2. prostaglandin yang menyebabkan kontraksi uterus sehingga membantu transpor sperma ke tempat fertilisasi. Semen juga mengandung gula yang diperlukan untuk mensuply energi untuk sperma; beberapa cairan yang berbeda untuk menetralisir keasaman pada mulut/pintu masuk rahim dan menciptakan/membuat lingkungannya licin sehingga memudahkan gerakan sperma ke dalam rahim.
Meski ratusan juta sperma (500-600juta) masuk melalui vagina ke dalam leher rahim, hanya ada satu sperma yang dapat membuahi ovum, sperma ini kemudian melewati perjalanan panjang untuk sampai ke tempat fertilisasi yang disebut tuba falopii yang menghubungkan ovarium/kandung telur dengan rahim. Jarak/perjalanan ini penuh dengan hambatan yang bisa kita samakan dengan perjalanan manusia untuk mencapai ke bulan! Setelah terjadi fertilisasi/pembuahan, terjadi perubahan yang cepat pada membran ovum untuk mencegah masuknya sisa/sperma yang lain.
Sperma terdiri dari 23 kromosom, dimana 1 kromosom menentukan jenis kelamin embrio. Kromosom di ovum selalu X. Bila kromosom Y bercampur dengan kromosom X dari ovum akan menjadi laki-laki (XY), bila sperma X bercampur dengan Xovum akan menjadi jenis kelamin perempuan(XX).
Uterus/rahim merupakan tempat pertumbuhan embrio dan berkembang sebelum nanti akhirnya keluar sebagai bentuk sempurna seorang bayi.
Uterus merupakan tempat yang aman untuk pertumbuhan embrio karena beberapa alasan:
1. Lokasi uterus ada di tulang pelvis wanita, yand dilindungi oleh ligament/tali pengikat dan fascia/lembaran2 yang mensuppot/menahan uterus dari samping dan membuat rahim tetap bisa mobile dan tumbuh hingga ratusan kali pada kehamilan cukup bulan.
2. Otot pelvis dan perineum mengfiksasi uterus pada tempatnya.
3. Adanya hormon progesteron(hormon kehamilan) membantu menstabilkan rahim dan mengurangi kontraksi uterus selama kehamilan.
4. Embrio di dalam rahim dikelilingi oleh membran2 yang berbeda yang menghasilkan cairan amnion/ketuban yang menyebabkan embrio dapat berenang di dalamnya dan melindungi embrio dari efek trauma luar.
Proses pembuahan dan perjalanan/transport zigot ke dalam rahim berlangsung kurang lebih 6 hari dan kemudian terjadi implantasi zigot (dikenal sebagai blastosit) dan tumbuh dalam dinding uterus selama 15 hari, saat tahap Alaqa (darah beku tebal) dimulai.
Refleksi dan kebenaran dalam ayat Al-Qur’an:
“Nutfa” dalam bahasa Arab berarti „air yang sangat kecil“ atau „setetes air“. Ini sesuai dengan cairan laki-laki yang mengandung sperma sebagai salah satu komponennnya. Sperma dihasilkan dari air yang hina/tidak penting (nutfa) dan berbentuk seperti ikan dengan ekor yang panjang (ini salah satu arti/pengertian Sulalah-air mani). Allah SWT berfirman dalan surat As Sajadah 32:7-8:
„Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang Memulai Penciptaan dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani/Sulalah)“.
Pengertian lain Sulalah adalah ‚ekstrak’, yang berarti esensial atau bagian terbaik dari sesuatu. Dengan kedua implikasi ini, berarti ‚bagian dari segalanya’ menindikasikan bahwa asal usul penciptaan manusia hanya berasal dari bagian cairan manusia dan bukan dari semuanya (sperma hanya bagian dari isi cairan manusia- seperti telah disebutkan di atas).
Penjelasan peran nutfa dalam penciptaan-Nya, Allah SWT berfirman dalam surat Ath-Thariq (86:5-6):
„ Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan. Dia diciptakan dari air yang terpancar“
Juga dalam surat An Nahl (16:4):
„Dia telah menciptakan manusia dari mani (fluid drop), tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata“
Dan Allah berfirman dalam Al Insan (76:2):
„Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani (nutfa) yang bercampur (antara benih laki-laki dan perempuan- amshaj) yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat“.
Campuran nutfa pada ayat ini menunjukkan keajaiban/kebenaran Al-Qur’an. Nutfa yang dalam bahasa Arab berarti setetes kecil air, tapi di sini digambarkan sebagai amshaj yang berarti struktur yang berisi campuran kombinasi. Ini sesuai dengan penemuan scientific, bahwa zigot berbentuk drop/tetes air yang secara simultan merupakan campuran kromoson cairan laki-laki dan kromosom ovum wanita.
Adakah orang pernah berfikir, sebelum dalam Al Qur’an terungkap bahwa mani/nutfa manusia, bila dikeluarkan/diejeksikan bertanggung jawab untuk menentukan bahwa embrio akan menjadi laki-laki atau perempuan. Pernahkah pemikiran ini terlintas dalam pemikiran seseorang? Al Qur’an dalam surat An Najm (53:45-46) menyebutkan:
„Bahwasanya Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani, apabila dipancarkan“.
Siapa yang memberitahukan Nabi Muhammad SAW bahwa sperma(nutfa) dengan salah satu tipenya (Y atau X) bertanggung jawab untuk menentukan jenis kelamin embrio? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab sebelum adanya peran mikroskop pada beberapa abad yang lalu. Sedangkan dalam Al-Qur’an di mana telah ada sejak 14 abad yang lalu, kenyataan ini telah dipaparkan secara jelas di dalamnya.
2. Tahap Al Alaqa ( Leech-like clot- segumpal darah)
Fakta ilmiah:
Pada tahap pertama ini dimulai pada hari ke 15 dan berakhir pada hari ke-23 atau 24. Zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
Refleksi dan kesesuaian dalam ayat Al-Qur’an:
Dalam surat Al Mu’minun (23:14):
„Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah ( a leech-like clot), lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (Mudgha-chewed-like lump)“
Alaqa dalam bahasa Arab mengandung beberapa pengertian:
  1. Gumpalan yang hidup dalam ponds(tempat kecil dalam air) dan menghisap darah dari sesuatu yang hidup (dalam hal ini rahim ibu)
  2. Sesuatu yang menempel atau tergantung pada sesuatu
  3. Gumpalan atau darah bergumpal
Semua pengertian ini semua sesuai dengan kenyataan embrio manusia setelah implantasi/ menempel kuat pada dinding rahim (endometrium) sebagai embrio tampak seperti gumpalan yang menempel kuat pada endometrium melalui tali pusat, pembuluh darah yang mengalirinya memberikan bentuk menyerupai gumpalan darah.
3. Tahap Al Mudgha (chewed-like lump of flesh -segumpal daging)
Embrio ditranformasikan dari tahap Alaqa ke awal tahap mudgha pada hari ke 24 sampai 26, merupakan periode yang sangat singkat dibandingkan dengan perubahan periode nutfa ke Alaqa.
Pada masa ini bayi disebut sebagai “embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.
Refleksi dan kesesuaian dalam ayat Al-Qur’an:
Al Qur’an surat Al-Hajj (22:5):
„Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami Kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan“
Untuk itu ada 2 tipe mudgha: sempurna dan tidak sempurna. Sempurna disini adalah embrio itu sendiri yang mulai membentuk beberapa organ yang berbeda dengan fungsi spesifik dan tidak sempurna yang dimaksud di sini adalah plasenta yang mulai berkembang pada minggu ke-5 tahap mudgha. Dan Allah mengetahui yang terbaik!
The mudgha stage ends at the 6th week (i.e. 40 days). Imam Muslim narrated in his “Sahih” on the authority of Abdullah Bin Masoud that he said; “Allah's prophet - Mohammad (PBUH) - the truthful and trustworthy, told us;
"The creation of each one of you is composed in the mother‘s womb in forty days, in that (creation) it turns into such a clot, then in that turns into such a mudgha and then Allah sends an angel and orders him to write four things, i.e., his provision, his age, and whether he will be of the wretched or the blessed (in the Hereafter). Then the soul is breathed into him. And by Allah, a person among you (or a man) may do deeds of the people of the Fire till there is only a cubit or an arm-breadth distance between him and the Fire, but then that writing (which Allah has ordered the angel to write) precedes, and he does the deeds of the people of Paradise and enters it; and a man may do the deeds of the people of Paradise till there is only a cubit or two between him and Paradise, and then that writing precedes and he does the deeds of the people of the Fire and enters it."
4. Tahap pembentukan tulang
Dalam minggu ke-6, tulang rawan mulai tumbuh di dalam tubuh. Transformasi dari mudgha ke awal pembentukan tulang terjadi dalam periode yang singkat pada akhir minggu ke-6 dan awal minggu ke-7. Tahap ini ditandai dengan kemunculan tulang/skeleton yang memberi gambaran embrio seperti manusia.
Refleksi dan kesesuaian dalam ayat Al-Qur’an dan Hadits:
Dalam surat Al Mu’minun (23:14):
„.......... lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (Mudgha-chewed-like lump), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling Baik.“
Ini sesuai dengan pernyataan Nabi Muhammad SAW dalam Hadits sahih Muslim:
“When 42 nights have passed over the conception , Allah sends an angel to it, who shapes it (into human form) and makes its ears, eyes, skin, muscles and bones. Then he says; ` O Lord, is it male or female?`, and your Lord decides what He wishes and the angel records it.”
After 42 nights (6 weeks), the embryo begins to take the human image with the appearance of cartilaginous skeleton, then the external genitals begin to appear later on (the 10th week). In the 7th week the human image gets clearer with the start of the spread of skeleton. This week represents (between 40 and 45 days) the demarcation line between mudgha and human image.
5. Tahap pembentukan otot (clothing with flesh)
Tahap ini ditandai dengan pembentukan otot yang mengelilingi dan menempel ketat di tulang. Dengan terbentuknya pembungkus tulang yang membungkus otot dan tulang secara komplet dan pembentukan otot selesai, maka embrio dapat mulai bergerak.
Ahli embriologi menyebutkan tahap ini berakhir pada minggu ke-8 dan dilanjutkan sebagai tahap fetus (Nash’ah). Hal ini sesuai dengan Al Qur’an dalam surat Al Mu’minun (23:14):
.....lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang berbentuk) lain...“
6. Tahap Nash’ah dan viability (Tahap fetus)
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai fetus. Tahap ini dimulai sejak kehamilan akhir minggu kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organ telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Pada tahap ini organ dan semua sistem dipersiapkan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Fetus siap untuk hidup di luar rahim mulai umur 22 minggu hingga 26 minggu (misal setelah akhir bulan ke-6 kehamilan), bila sistem pernafasan telah cukup untuk berfungsi (normalnya pembentukan surfaktan lengkap umur kehamilan 24 minggu) dan sistem saraf mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu tubuh fetus. Indera pertama yang berkembang pada embrio adalah indera pendengaran. Fetus dapat mendengarkan suara setelah umur 24minggu. Selanjutnya, indera penglihatan berkembang pada umur kehamilan 28minggu, saat ini retina menjadi sensitif terhadap cahaya. Pada tahap ini tidak ada pembentukan organ baru, yang ada hanyalah pematangan atau perkembangan organ dan sistem, untuk itu diperlukan makanan dan lingkungan yang baik bagi fetus agar dapat berkembang dengan baik hingga tahap kelahiran.
Refleksi dan kesesuaian dalam ayat Al-Qur’an:
Dalam surat Az- Zumar Allah SWT berfirman (39:6):
.....Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan“ (tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim
Ahli embriologi menerangkan bahwa fetus dalam tahap perkembangannya dikelilingi oleh tiga membran:
  1. Membran amnion yang berisi cairan yang menjadikan fetus selalu dalam keadaan berenang, dengan demikian melindunginya dari trauma dan membantu pergerakan fetus untukmelakukan re-posisi secara halus pada saat tahap kelahiran berlangsung.
  2. Membran chorion
  3. Membran desidua.
Beberapa ahli menginterpretasikan tiga lembar kegelapan dengan membran amnion yang mengelilingi uterus, dinding uterus dan dinding abdomen. Wallahu’alam.
Seperti disebutkan sebelumnya, bahwa fetus siap untuk hidup di luar rahim setelah akhir bulan ke-6 (akhir trismester 2). Ini sesuai dengan surat Ahqaf bahwa tahap konsepsi dan menyapih membutuhkan waktu 30 bulan (46:15):
„Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan....“

Sedangkan dalam surat Al Luqman (31:14) menyebutkan lama menyusui adalah 24 bulan:
„...., ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun“.
Dengan perhitungan yang mudah, maka kita dapat menyimpulkan bahwa pernyataan dalam Al-Qur’an menentukan periode konsepsi minimal adalah 6 bulan, ini sesuai dengan kenyataan dari para ahli bahwa tahap konsepsi sebelum 22 minggu bila fetus tidak bisa tahan hidup dikatakan abortus/keguguran.
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa indera pertama yang berkembang dalam perkembangan embrio adalah pendengaran. Ini sesuai dengan pernyataan Allah SWT dalam surat As Sajdah (32:29):
„ Kemudian Dia menyempurnakan dan Meniupkan ke dalam tubuhnya Roh dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati(feeling and understanding),....“
Al-Insan (76:2):
„ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat“.
Al-Mu’minun (23:78):“
Dan Dia-lah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan dan hati (feeling and understanding)....“
Dari ketiga ayat di atas selalu menyebutkan indera pendengaran sebelum penglihatan. Hal ini sesuai dengan ilmu embriologi modern yang menyatakan bahwa indera pendengaran berkembang sebelum indera penglihatan.
KESIMPULAN
keajaiban pembentukan manusia di dalam kitab Al-Qur’an merupakan salah satu dari banyak keajaiban dalam ilmu kedokteran. Penjelasan dalam Al-Qur’an berisi ekspresi atau penekanan secara komprehensif untuk manusia dari berbagai latar belakang, yang setiap saat menjadi acuan atau refensi para ahli untuk membuktikannya. Fakta ini telah dibuktikan oleh ahli embriologi Professor Keith Moore dan ahli non muslim lainnya.
Para ahli non-muslim saat itu percaya bahwa manusia dibentuk dari darah menstruasi. Pada abad ke-17, mereka percaya bahwa embrio berasal sepenuhnya dari sperma manusia dan kemudian berkembang setelah masuk ke dalam rahim. Maka mereka mengenal manusia sebagai selaput/kulit yang menjadi bentuk setes kecil sperma. Anggapan ini masih tetap bertahan hingga abad 18, saat itu dengan mikroskop membuktikan bahwa sperma dan ovum keduanya diperlukan untuk kehamilan. Penemuan ini dinyatakan beberapa abad setelah apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an digali/dikemukakan bersama.
Seperti telah disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surat Ass-Syura (42:53):
„Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (Kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar“.
By: dr. Diyah Nahdiyati
REFERENSI:
1. The Holy Quran
2. The Developing Human ( Prof. Keith Moor & Prof. T. Persaud) Edition 6 – 1998
3. Clinical Anatomy . By Richard Snell ( 3ed edition) published in 1986 - Little, Brown
4. A Scientist's Interpretation of References to Embryology in the Quran (Prof. Keith Moor) Journal of the Islamic Medical Association, 1986: vol.18, Page 15-16
5. Human Development as Described in the Qur'an and Sunnah, By : Keith L. Moore ; E. Marshall Johnson ; T.V.N Persaud, ; Gerald C. Goeringer ; Abdul-Majeed Zindani, ; and Mustafa A Ahmed , 1992, ISBN 0-9627236-1-4. Collection of papers that were originally presented in the First International Conference on Scientific Signs of the Qur'an and Sunnah, held in Islamabad, Pakistan, 1987.
6. Islamic Medicine On-Line ( Dr.Sharif Kaf Al-Ghazal) http://www.islamicmedicine.org
Frankfurt, 12 Mei 2007.
Disampaikan oleh dr. Diyah dipengajian Bu Ikid Frankfurt.

Label:

posted by Abeille @ 03.41  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 

Profile

Name: FORSIK
Home: Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
About Me: Sebuah Forum Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran yang berdiri di atas jalan yang di lalui Rasulullah Shallalahu 'alaihi wa sallam
See my complete profile Tentang Kami
Recent Topics
Archives
Friends
Kotak Pesan Akhwat

Asal Pengunjung
Link Islam
  • Artikel Keren
  • As Sunnah
  • Call to Islam
  • Darus Salaf
  • Era Muslim
  • Foto Keajaiban
  • Islam Online
  • Islam Way
  • Keajaiban Al - Qur'an
  • Media Muslim
  • Muslimah
  • Muallaf Talk
  • My Quran
  • Tempat Kajianku
  • Waktu Shalat