Tak berhenti mengepul asap mesiu dan dentuman bom mengiringi hari-harimu Palestina. Hari ini asap itu membumbung lebih tinggi, dan rentatan peluru dan bom berirama lebih cepat, Namun semangat perlawananmu terlanjur melesat lebih tinggi, takbir dan tilawahmu membuat bisu peluru dan bombardir itu.
Maka, kucapkan selamat kepadamu wahai bapak-bapak palestina, yang terlebih dahulu menyerahkan darah dan jiwa membela tanah dan keyakinan. Yang telah menitipkan semangat bagi generasi pemberani dan tak lagi menyisakan rasa takut kecuali bagi Rabb semesta Alam.
Kuucapkan selamat bagimu wahai ibu-ibu Palestina, yang telah melahirkan sekian ribu pahlawan tak habis-habis. Ibu yang membesarkan anak untuk melepas mereka, menjemput impian tertinggi dan terindah yaitu syahid. Ibu yang tak ingin mempercayai perasaan-perasaannya dan masih tersenyum bangga melihat tubuh anaknya terkoyak dengan peluru. Ibu yang telah menancapkan kerinduan kepada jihad bagi anak-anak yang amat belia.
Kuucapkan selamat untukmu wahai bocah-bocah palestina, yang merelakan taman dan waktu bermain untuk belajar melempar batu, mengumpulkan uang untuk membeli senjata agar kelak kau gunakan untuk membalas sang biadab itu.
Kuucapkan selamat untukmu wahai pemuda dan pemudi palestina, yang dengan senang hati menjadi tentara-tentara tak terbendung, anak-anak muda yang antri menanti giliran menggapai syahid. Belajar puisi dan arimatika adalah masa lalu bagimu, kini yang ada hanyalah pelajaran strategi serta merakit bom dan peluru kendali.
Selamat bagimu Palestina, tanah yang di berkahi dan terpilih menjadi bumi jihad, dan tak kan berhenti perjuangan sampai yahudi terlaknat itu di kalahkan, bahkan hingga batu bicara “ ini dia yahudi dibelakang saya, datang dan bunuhlah”. Sungguh kebatilan akan binasa dan al Haq pasti menang. Allahu akbar !!!
–nuas- 30 Desember 2008
(Dikutip dari blog : diaridokter)
|