Setiap rasul yang menyampaikan ajaran Allah Subhanahu wa Ta'ala, selalu dilengkapi dengan mukjizat yang sesuai dengan perkembangan dan kemajuan kaum masing-masing. Tujuan utamanya adalah untuk membuktikan kebenaran kerasulan mereka di tengah umatnya.
Nabi Isa, bangkit di masa berkembangnya ilmu kedokteran. Nabi Isa menghadapi kaum yang tunduk kepada hukum-hukum kebendaan dan tidak mengakui apa yang ada di luar alam kebendaan. Nabi Isa diutus Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk membuktikan, bahwa ada sesuatu di luar alam benda ini, yaitu alam ruh. Tuhan membuktikan itu dengan kelahirannya dan kesanggupannya menghidupkan orang yang sudah mati, serta menyembuhkan orang yang buta dan lepra.
Sebagai rasul akhir zaman, Nabi Muhammad Shalallallahu 'alaihi wa sallam diberi Mukjizat yang sifatnya khusus dan berbeda. Seperti mukjizat yang ada di dalam ayat Al Qur’an tentang proses pembentukan manusia, meski beliau bukan seorang ilmuwan atau cendekiawan, tapi apa yang diterangkan di dalam Al-Qur’an mengenai pembentukan manusia sangat jelas dan detail. Hal ini menunjukkan bahwa beliau adalah pembawa pesan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan apa yang ada di dalam Al-Qur’an benar-benar pernyataan atau firman Allah Subhanahu wa Ta'ala.
PROSES PEMBUKTIAN
Prof Dr Roger Garaudy dan Dr Maurice Bucaille di Perancis pernah mengkaji dan menguji Alquran dari segi isinya. di antaranya, Maurice Bucaille mencoba menguji seberapa jauh kebenaran ilmiah ayat-ayat yang bersangkutan dengan proses kejadian manusia dalam Surat Al Hajj ayat 5 (22:5). Dr Maurice Bucaille menemukan bahwa ternyata penjelasan dari Alquran yang turun 14 abad yang lalu itu dalam menggambarkan asal muasal manusia lebih tepat dari ilmu embriologi mutakhir. Hal itu secara jelas ditulis dalam bukunya yang berjudul 'The Origin of Man'.
Baca selengkapnya »Label: IslaMedika |